Kajian - Generasi Milenial Jawa Timur: Menjawab Antara Karir Impian dan Tantangan Masa Depan
BKMP UNAIR NEWS – Badan Kerjasama dan Manajemen Pengembangan (BKMP) Universitas Airlangga bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menginisiasi penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi pemilihan karir generasi milenial dalam menyongsong visi generasi emas Indonesia 2045. Penelitian ini juga bertujuan untuk menggali motivasi personal dalam memilih karir serta merencanakan program fasilitasi guna meningkatkan persiapan generasi milenial dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompleks.
Melalui temuan penelitian, terungkap bahwa mayoritas generasi milenial cenderung memilih jalur menjadi seorang pekerja, terutama dalam sektor PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Sedangkan jumlah mereka yang memiliki minat untuk berwirausaha atau menjadi entrepreneur terbilang sedikit. Penelitian ini juga menyoroti pandangan generasi milenial terhadap fasilitas pendukung yang sangat luas, mencerminkan adanya kebutuhan akan peningkatan kemandirian serta ketergantungan pada fasilitas pengembangan diri.
Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 3 bulan di 5 daerah di Jawa Timur, yaitu Surabaya Raya, Madura, Karisedanan Madiun, Jember Raya, dan Malang Raya. Dr. Suko Widodo, Drs., M.Si, sebagai peneliti utama, menekankan pentingnya intervensi dalam proses pendidikan untuk mempersiapkan masa depan generasi milenial. Salah satu bentuk intervensi yang disarankan adalah memberikan pendidikan kemandirian di luar lingkup pendidikan formal, yang melibatkan berbagai pihak seperti instansi pemerintah dan dunia industri. Pendidikan semacam ini perlu diimplementasikan dengan sungguh-sungguh.
Selain itu, penelitian ini juga menyarankan pengembangan sistem kerja yang mencerminkan budaya digital sebagai bagian dari persiapan generasi milenial. Hal ini penting mengingat keterampilan digital menjadi kunci utama dalam menghadapi dunia kerja yang semakin terhubung secara teknologi. Generasi milenial juga perlu diberikan kesempatan untuk memperoleh pengetahuan praktis yang relevan dengan dunia kerja.
Diharapkan hasil penelitian ini akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pola pemilihan karir generasi milenial serta memberikan arahan bagi pemerintah dan pihak terkait dalam mengembangkan program fasilitasi yang efektif. Dengan pemetaan yang jelas, diharapkan generasi milenial di Jawa Timur dapat lebih siap dan mandiri dalam menghadapi tantangan masa depan, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan Negara.
(Suko Widodo)