fbpx

Jasa Konsultasi Penyusunan Dokumen Kajian Kelayakan Investasi Di PT Pelabuhan Indonesia (PERSERO) Regional 4

BKMP UNAIR NEWS – Indonesia memiliki 2.439 pelabuhan per tahun 2020 yang terbentang dari Indonesia Barat sampai Indonesia Timur dimana pelabuhan berfungsi untuk menunjang rantai distribusi barang bagi banyak usaha di Indonesia. Namun, ditemukan beberapa masalah pada pelabuhan-pelabuhan yang ada di Indonesia, yaitu terkait dengan dwelling time dan waiting time, demurrage, minimnya peralatan serta keterbatasan jumlah dan keandalan sumber daya manusia pelayanan pelabuhan. Keseluruhan masalah ini mengakibatkan proses operasional pelabuhan menjadi tidak dapat berjalan secara optimal sehingga bisa berakibat pada terlambatnya aktivitas bongkar muat di pelabuhan. Lebih lanjut, permasalahan ini pada akhirnya dapat menyebabkan peningkatan biaya logistik dan penurunan kepuasan konsumen.

Pelabuhan di Indonesia Timur juga menghadapi beberapa permasalahan yaitu berupa terbatasnya fasilitas-fasilitas dan peralatan yang dapat mendukung operasional pelabuhan. Padahal di sisi lainnya, terdapat kebutuhan yang cukup tinggi terkait pengiriman barang melalui pelabuhan di Indonesia Timur karena besarnya permintaan barang-barang dari masyarakat yang tinggal di Indonesia Timur. Hal ini mengakibatkan pengiriman barang menjadi tidak lancar yang dapat mengakibatkan terjadinya inflasi dan disparitas harga antara Indonesia Timur dengan daerah lainnya. Disparitas harga ini disebabkan tingginya biaya distribusi logistik dari daerah produsen ke daerah tersebut. Lebih lanjut, disparitas ini juga disebabkan infrastruktur pendukung darat dan laut yang kurang optimal dalam menunjang aktivitas bongkar muat di pelabuhan yang akhirnya berdampak pada terhambatnya proses pelayanan di pelabuhan.

Karena industri pelabuhan dapat mendukung pembangunan negara dan membutuhkan investasi  besar untuk mewujudkannya, maka diperlukan perencanaan dan analisis yang cermat. Analisis yang cermat ini harus mempertimbangkan berbagai aspek, yang tidak terbatas pada aspek finansial tetapi juga mencakup aspek komersial, aspek lingkungan, aspek hukum, dan aspek risiko. Berbagai aspek tersebut diperlukan untuk memastikan bahwa pengembangan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan tidak hanya menguntungkan tetapi juga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan perekonomian sekitar. Selain itu, keberhasilan pengembangan bisnis ini dapat didukung oleh kerja sama bisnis antar pemangku kepentingan yang berbeda. Kemitraan ini akan mendukung pertumbuhan dan akses ke pelabuhan untuk barang dan jasa secara nasional.

Penyusunan kajian ini merupakan wujud akuntabilitas dan kehati-hatian dari Pelindo Regional 4 dalam melakukan pengembangan bisnis. Pengembangan ini akan dilakukan pada beberapa cabang Pelindo Regional IV yaitu, Makassar New Port, Samarinda, Pantolan, Regional 4, TPK Makassar, Ambon, Sorong, Jayapura, Tarakan, Pantoloan, Kendari, Merauke, Fakfak, dan Nunukan berjumlah 29 proyek. Dari 29 proyek tersebut, 13 proyek diantaranya bertujuan untuk memenuhi level of service, safety, minimum requirement (judgment based) sementara 16 sisanya juga bertujuan untuk mencapai level of revenue (revenue-based). Lebih lanjut, pembangunan ini dapat menjadi pemicu terjadinya multiplier effect yang dapat berdampak bagi kondisi makro ekonomi pada masing-masing kota atau provinsi tempat pengembangan bisnis ini. Untuk memastikan pelaksanaan pengembangan bisnis ini sesuai dengan yang sudah direncanakan, maka kajian ini membahas mengenai analisis terhadap kajian pengembangan bisnis PT Pelindo Regional 4, melakukan penentuan dan simulasi skenario pola kerja sama investasi, dan menentukan rekomendasi pola kerja sama investasi perusahaan.

Dari hasil kajian ini diharapkan dapat diperoleh hasil analisis secara komprehensif terhadap 29 investasi oleh PT Pelindo Regional 4 dan mendapatkan strategi pola kerja sama rekomendasi yang dapat diimpelementasikan untuk dioperasikan oleh PT Pelindo Regional 4. Sejalan dengan kebijakan holding, maka tujuan dari kajian feasibility study adalah menyampaikan ke manajemen terkait dengan kelayakan investasi dari aspek komersial, aspek teknis, aspek keuangan, aspek legal, dan aspek risiko, serta melakukan analisis terhadap kajian pengembangan bisnis pengoperasian investasi di PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4. Output utama dari kajian ini adalah dapat ditentukannya simulasi skenario pola kerja sama dan rekomendasi pola kerja sama investasi di PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4.

Dari hasil kajian feasibility study ini akan dilaporkan terkait profil cabang pelabuhan yang memuat deskripsi dan overview aset dan fasilitas cabang, deskripsi dan overview arus kapal dan barang dari cabang serta analisis menyeluruh terkait dengan aspek-aspek dalam feasibility study.  Untuk aspek komersial lebih menekankan pada analisis terhadap kondisi makro ekonomi dan kinerja operasional dari pelabuhan, dan analisis terhadap keterlibatan stakeholders terhadap proses investasi dan pola kerja sama investasi yang dilakukan. Aspek teknik lebih menekankan pada analisis terhadap kondisi aset yang di investasikan, serta tujuan dari investasi dilakukan. Aspek hukum menekankan pada analisis terhadap kondisi legalitas dan pemenuhan syarat hukum dari aset yang di investasikan. Aspek keuangan menekankan pada kelayakan aspek finansial yang ditinjau berdasarkan IRR, NPV, dan Payback Period melalui arus kas bersih yang dapat dihasilkan dari proses investasi. Sedangkan dari aspek manajemen risiko mencakup analisis risiko dari sisi  komersial, teknis, hukum, dan keuangan.

(Fitri Ismiyanti)